Masa Depan Mobil Hidrogen
A
A
A
TOYOTA Mirai FCV menghasilkan emisi berupa air yang bisa diminum. Air tersebut malah diklaim lebih menyehatkan ketimbang susu.
Toyota sepertinya ingin mengulang masa ketika mereka memopulerkan mobil hybrid dengan cara menghadirkan Toyota Prius. Sulit dibantah, hadirnya Prius membuat mobil-mobil berteknologi hybrid jadi lebih diterima masyarakat. Romantika seperti inilah yang ingin diulang Toyota ketika mereka menghadirkan sebuah mobil bernama Toyota Mirai. Mobil yang namanya diambil dari bahasa Jepang berarti masa depan itu diharapkan mampu menggerakkan mata hati masyarakat untuk lebih terbuka kepada mobil-mobil hidrogen ataufuel cell .
Toyota memang bukan produsen mobil pertama yang mengembangkan teknologi fuell cell. Masih banyak nama besar lainnya, seperti Honda dan Mercedes-Benz yang sudah mengembangkan teknologi ini ke mobil mereka. Namun, ketika 30 orang yang datang ke Los Angeles Auto Show 2014 akhir November lalu dan membawa pulang mobil ini, Toyota bisa jadi adalah yang paling getol mengampanyekan berkendara bersih. Semua itu terwujud berkat Toyota Mirai.
Desain eksterior dan interior Toyota Mirai hadir dengan konsep mobil yang tidak terlalu radikal. Desain luar mobil ini sangat mirip dengan Toyota FCV yang hadir di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014. Sementara tampilan dalamnya sangat generik layaknya mobil fuell cell yang sudah ada.
Desainnya hadir futuristis tetapi sangat rapi. Masalah desain memang bukanlah faktor utama mobil hidrogen. Adapun yang menjadi pikiran utama adalah tingkat kebersihan yang dihasilkan mobil tersebut. Pertanyaannya, seberapa bersih mobil tersebut? Tentu sudah sangat biasa jika dibilang mobil ini memiliki tingkat emisi 0 persen.
Nah yang menarik jika Toyota mengklaim air yang keluar dari knalpot mobil ini justru bisa diminum. Selain itu, percayakah Anda saking bersihnya air tersebut, air itu bisa lebih menyehatkan ketimbang susu. Kedengarannya sulit dipercaya memang, tapi begitulah yang diungkapkan Seiji Mizuno, desainer fuel stack power generator Toyota Mirai.
Seperti dilaporkan Autonews , Toyota telah menguji dampak kesehatan air yang dihasilkan Mirai bila diminum, dan hasilnya di luar dugaan. Laboratorium khusus yang melakukan pengujian ini menyatakan air hasil pembuangan Mirai memiliki kotoran organik yang jauh lebih sedikit daripada susu. Meski begitu, Toyota tidak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk meminum air hasil buangan mesin Mirai.
Alasannya cukup masuk akal, karena itu semua adalah hasil dari mengisap oksigen dari udara sekitarnya dan mengikatnya ke hidrogen dari tangki bahan bakar. “Anda tidak pernah tahu seperti apa kualitasintake udara,” komentar Mizuno. Buat apa susah-susah membeli mobil hidrogen karena saat ini sudah ada mobil listrik?
Toyota memang menyadari hal ini. Hanya hingga saat ini mobil listrik masih terkendala masalah pengisian ulang baterai. Butuh waktu yang cukup lama agar baterai di mobil bisa bekerja dalam kondisi baterai penuh. Sementara, mobil hidrogen justru hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk mencapai kondisi bahan bakar penuh.
Dan sekali terisi penuh, jarak tempuh yang dijangkau mobil ini mencapai 650 kilometer. Lebih jauh dari mobil listrik bisa. Ah,prasarana dan infrastruktur mobil hidrogen juga masih belum banyak? Mungkin itu argumen yang dilayangkan pendukung mobil listrik. Seperti pertanyaan pertama, Toyota juga mengerti masalah tersebut. Dan mereka memang menyiapkan mobil ini bukan untuk dalam waktu pendek.
Toyota Mirai justru disiapkan untuk puluhan tahun ke depan ketika kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan semakin tinggi dan infrastruktur mobil hidrogen sudah memadai. Saat itulah Toyota justru sudah selangkah lebih ke depan. Seperti slogan yang mereka usung sedari dulu, moving forward .
Wahyu sibarani
Toyota sepertinya ingin mengulang masa ketika mereka memopulerkan mobil hybrid dengan cara menghadirkan Toyota Prius. Sulit dibantah, hadirnya Prius membuat mobil-mobil berteknologi hybrid jadi lebih diterima masyarakat. Romantika seperti inilah yang ingin diulang Toyota ketika mereka menghadirkan sebuah mobil bernama Toyota Mirai. Mobil yang namanya diambil dari bahasa Jepang berarti masa depan itu diharapkan mampu menggerakkan mata hati masyarakat untuk lebih terbuka kepada mobil-mobil hidrogen ataufuel cell .
Toyota memang bukan produsen mobil pertama yang mengembangkan teknologi fuell cell. Masih banyak nama besar lainnya, seperti Honda dan Mercedes-Benz yang sudah mengembangkan teknologi ini ke mobil mereka. Namun, ketika 30 orang yang datang ke Los Angeles Auto Show 2014 akhir November lalu dan membawa pulang mobil ini, Toyota bisa jadi adalah yang paling getol mengampanyekan berkendara bersih. Semua itu terwujud berkat Toyota Mirai.
Desain eksterior dan interior Toyota Mirai hadir dengan konsep mobil yang tidak terlalu radikal. Desain luar mobil ini sangat mirip dengan Toyota FCV yang hadir di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014. Sementara tampilan dalamnya sangat generik layaknya mobil fuell cell yang sudah ada.
Desainnya hadir futuristis tetapi sangat rapi. Masalah desain memang bukanlah faktor utama mobil hidrogen. Adapun yang menjadi pikiran utama adalah tingkat kebersihan yang dihasilkan mobil tersebut. Pertanyaannya, seberapa bersih mobil tersebut? Tentu sudah sangat biasa jika dibilang mobil ini memiliki tingkat emisi 0 persen.
Nah yang menarik jika Toyota mengklaim air yang keluar dari knalpot mobil ini justru bisa diminum. Selain itu, percayakah Anda saking bersihnya air tersebut, air itu bisa lebih menyehatkan ketimbang susu. Kedengarannya sulit dipercaya memang, tapi begitulah yang diungkapkan Seiji Mizuno, desainer fuel stack power generator Toyota Mirai.
Seperti dilaporkan Autonews , Toyota telah menguji dampak kesehatan air yang dihasilkan Mirai bila diminum, dan hasilnya di luar dugaan. Laboratorium khusus yang melakukan pengujian ini menyatakan air hasil pembuangan Mirai memiliki kotoran organik yang jauh lebih sedikit daripada susu. Meski begitu, Toyota tidak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk meminum air hasil buangan mesin Mirai.
Alasannya cukup masuk akal, karena itu semua adalah hasil dari mengisap oksigen dari udara sekitarnya dan mengikatnya ke hidrogen dari tangki bahan bakar. “Anda tidak pernah tahu seperti apa kualitasintake udara,” komentar Mizuno. Buat apa susah-susah membeli mobil hidrogen karena saat ini sudah ada mobil listrik?
Toyota memang menyadari hal ini. Hanya hingga saat ini mobil listrik masih terkendala masalah pengisian ulang baterai. Butuh waktu yang cukup lama agar baterai di mobil bisa bekerja dalam kondisi baterai penuh. Sementara, mobil hidrogen justru hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk mencapai kondisi bahan bakar penuh.
Dan sekali terisi penuh, jarak tempuh yang dijangkau mobil ini mencapai 650 kilometer. Lebih jauh dari mobil listrik bisa. Ah,prasarana dan infrastruktur mobil hidrogen juga masih belum banyak? Mungkin itu argumen yang dilayangkan pendukung mobil listrik. Seperti pertanyaan pertama, Toyota juga mengerti masalah tersebut. Dan mereka memang menyiapkan mobil ini bukan untuk dalam waktu pendek.
Toyota Mirai justru disiapkan untuk puluhan tahun ke depan ketika kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan semakin tinggi dan infrastruktur mobil hidrogen sudah memadai. Saat itulah Toyota justru sudah selangkah lebih ke depan. Seperti slogan yang mereka usung sedari dulu, moving forward .
Wahyu sibarani
(ars)